Beberapa waktu belakangan ini, saya mengamati tingkah laku Alika di saat ia marah, kecewa atau sedang bersikap dominan terhadap adiknya. And I can't help to admit that I see a lot of myself in her. In the way she talks, in the way she express her anger and they way she interfere things and try to be dominant.
Lalu saya mulai mengamati perilaku saya sendiri saat berhubungan dengan Alika, saat ia akan melakukan sesuatu seringkali saya mengatakan: "Tunggu tunggu..." Lalu saya mengatur dia. Atau "Bukan seperti itu..." Lalu saya mengkoreksi perbuatannya. Melihat Alika melakukan hal yang sama kepada adiknya, I can't help it, nyebelin banget liatnya. Seperti seseorang yang berusaha mengatur perilaku orang lain & tidak membiarkan orang lain untuk ekspolarsi dengan caranya sendiri.
Lain waktu saat ia marah & berusaha mengekspresikannya. Ia menggunakan cara & kata-kata yang persis sama seperti yang saya gunakan saat berhadapan dengan dirinya. Saya jadi malu sendiri & sadar bahwa saya telah memberi contoh yang kurang baik kepada Alika & Adysa. Kalau Adysa mungkin belum terlalu berusaha menjiplak kata-kata & perbuatan saya.
Rasanya percuma mulut saya capek mengajarkan untuk lebih halus, sabar & sayang kepada adiknya kalau saya sendiri memberi contoh yang tidak baik. Kalau saya masih menggunakan kata-kata keras untuk bersikap tegas. Saya jadi inget suatu quote yang mengatakan: "Your children will follow your example, not your advice.", ternyata memang benar adanya. Saya harus berubah menjadi ibu yang lebih baik untuk Alika & Adysa. Semoga belum terlambat ya, sayang... Semoga Allah memberikan kemudahan...
No comments